Selasa, 17 November 2009

Kepercayaan Animisme

Kepercayaan Animisme
 
Pengenalan
Sistem kepercayaan orang Melayu dan masyarakat pribumi di Sabah dan Sarawak adalah terlalu banyak. Namun begitu, apa yang jelas dilihat ialah segala jenis kepercayaan ini merupakan rentetan daripada kepercayaan asal orang Melayu iaitu kepercayaan terhadap animisme. Kewujudan kepercayaan ini telah mempengaruhi setiap aspek kehidupan mereka dan akhirnya mereka menyembah pelbagai unsur alam semesta supaya mereka tidak terlibat dalam kemalangan.
 
Apa itu animisme ?
Mengikut encyclopedia, kepercayaan animisme merupakan peringkat awal manusia mulai mempunyai agama. Perkataan animisme berasal daripada perkataan Latin “Animis” yang membawa makna nyawa atau roh. Mengikut kepercayaan ini, mereka percaya bahawa alam ini mempunyai pelbagai kuasa yang menunggu atau mendiami di gunung, bukit, busut, sungai, laut, pokok dan tanaman. Kepercayaan ini pasif kepada alam sekitar atau dengan kata lain alam sekitar mempengaruhi manusia. Dalam usaha mencari makanan seperti memburu, mengutip hasil hutan, mereka telah mewujudkan interaksi dengan alam sekitar. Dalam perinteraksian ini, mereka telah melihat pelbagai keanehan alam seperti bintang-bintang yang bertaburan telah mengeluarkan cahaya pada waktu malam dan sinaran matahari pada waktu siang. Mereka menganggap semua benda ini berkuasa dan menyembah benda alam semula jadi ini supaya dapat memperolehi pertolongan daripadanya. Apabila mereka membuat permintaan pertolongan, mereka akan memuja benda ini. Sebagai contoh, masyarakat Melayu memuja padi supaya dapat memperolehi hasil pertanian yang lumayan. Aktiviti pemujaan ini dilakukan melalui penggunaan khidmat orang tengah yang mempunyai keahlian ilmu ghaib seperti pawing, dukun dan bomoh. Aktiviti ini juga disertai dengan pelbagai upacara. Ciri yang paling utama bagi kepercayaan animisme ialah percaya kepada kewujudan roh atau semangat.

a. Masyarakat ini percaya bahawa roh seseorang yang mati akan merayau ibarat tanpa tuan.
b. Mereka juga percaya roh orang mati akan menganggu mereka.
c. Mereka percaya setiap roh orang mati akan kembali datang melawat mereka juga.
d. Maka, mereka akan selalu mengadakan arwah seperti pada hari ke-3, 7, 100 dan sebagainya.
e.  Mereka percaya kepada semangat-semangat iaitu satu kuasa ghaib terdapat dalam tumbuh-tumbuhan dan binatang, maka pemujaan telah diadakan oleh pawang untuk kebaikan seperti pagi menjadi, hindari bencara alam.
f. Selain itu, pantang larang juga diamalkan seperti hormat kepada laut dan sungai.

Setelah kehadiran Islam, segala kepercayaan ini perlahan-lahan hilang atau diubahsuai, contohnya semangat atau roh itu dikaitkan dengan syaitan, iblis dan jin.



 Animisme, Dinamisme dan budaya Lisan


 
Banyak penulisan tentang sejarah, menceritakan tentang sebelum adanya ajaran agama ajaran yang di pakai pada suatu masa adalah animisme dan dinamisme tapi apakah arti dari animisme dan dinamisme sebenar nya?
 
sebenarnya sangatlah tidak masuk akal ketika sebuah kata animisme dan dinamisme dilegitimasikan sebagai ajaran yang sebelum ada sebuah agama, kenapa? sebab pada dasarnya konon dalam beberapa sumber dikatakan bahwa animisme adalah “pemujaan terhadap arwah leluhur” (?) kalo dikatakan begitu terlihat sebuah kata sangat extrim yang menyudutkan kepada sebuah  masa (jaman) yang digunakan untuk kepentingan kepentingan tertentu, sebab pada dasarnya bila dilihat dari makna kata “pemujaan terhadap leluhur” mempunyai arti persamaan dengan “penghormatan terhadap leluhur” atau “menghargai terhadap leluhur” atau dalam bahasa modern disebut dengan “mengerti tentang sejarah”, biasanya sebuah perilaku penghormatan terhadap leluhur adalah menghagai karya karya peninggalannya (baik berupa bangunan fisik, sastra, dsb) dan mengerti tentang arti kenapa, sebab apa, dan bertujuan apa…….
 
jadi bisa diperoleh sebuah arti kata animisme berarti “mengerti tentang sejarah”… ketika sebuah kata “animisme” di jadikan sebuah kata yang dikonotasikan buruk, maka wajar ketika mempelajari nya banyak sekali persepsi buruk terlontar terlebih dahulu, padahal belum memahami esensi dari kenapa, sebab apa dan bertujuan apa…..
 
Dinamisme, dikatan sebagai “pemujaan terhadap roh (sesuatu yang tidak tampak mata)” apabila di urutkan seperti diatas bisa juga diartikan “menghormati terhadap mahluk(non fisik) lain” ,nah arti kata menghormati sebenarnya memiliki sebuah arti yang bersifat mengerti dan memahami sehingga terbit rasa saling menghormati… kemudian ajaran menghormati pendahulu dan mahluk lain kadang dikatakan sebagai animisme dan dinamisme oleh banyak literature yang menceritakan sejarah….. 
 
Sekarang coba kita lihat agama, apakah ada agama yang tidak mengajarkan tentang penghormatan terhadapa sejarah (perilaku pendahulu) dan kepercayaan terhadap mahluk lain? …… tetapi entah kenapa disebutkan di banyak tulisan sejarah menyebutkan sebelum adanya agama masuk, dikenal dengan kepercayaan terhadap animisme dan dinamisme ….. pertanyaan nya apakah “nama” agama hanyalah sebagai simbul dari sebuah penandaan wilayah atau jaman saja?
 
Kemudian budaya Lisan, budaya lisan sebenarnya memegang sebuah peranan yang sangat penting kenapa di banyak tulisan saya diblog saya ini berulang ulang saya tuliskan tentang urut urutan tentang mempelajari sebuah hal…. Saya tuliskan kembali urutan urutannya sebagai berikut…..
-         Mendengar, karena mendengar maka orang akan tertarik… ketika orang tersebut tertarik maka orang tersebut berusaha mengingat dan mencari… maka terbit kenginan untuk membaca…
-         Membaca, sudah seharusnya ketika membaca sebuah bacaan adalah mendalami bahan bacaan tersebut dengan cara menambah refrensi dari bacaan yang terkait……
-         Menambah refrensi bacaan yang terkait, semakin banyak yang dibaca maka kemungkinan mengerti akan hal tersebut, jadi ketika mendalami sebuah hal tersebut wawasan yang di perolehnya semakin luas…..
-         Mendalami, mendalami sebuah hal sangatlah sulit ketika kita tidak mencari dari banyak sumber dan banyak diskusi sebab kadang tanpa melewati banyak sumber dan banyak diskusi sebuah pemahaman akan menjadi sempit…..
-         Mengembangkan, mengembangkan harusnya adalah sebuah hal yang dilakukan apabila mengerti dengan benar benar sebab tanpa mengerti dengan benar pengembangan yang dilakukan hanyalah bersifat konyol dan pengawuran…. Tetapi pengembangan dari sebuah meteri adalah sebuah proses yang harus dilakukan sebab kita harus sadar bahwa setiap manusia mempunyai tipe tipe tertentu pengembangan diri adalah termasuk dalam proses menemukan jati diri kita sehingga kita bisa benar benar mantap untuk mandiri…..
 
Nah, dari urutan urutan tersebut sangat terlihat bagaimana pentingnya budaya lisan, ketika sebuah budaya lisan dipangkas dengan budaya menggunakan bahasa lain, maka bisa dipastikan urutan urutan tersebut ikut terpangkas dan kemudian urutan urutan tersebut akan mengikuti dari budaya bahasa yang memangkasnya….
 
Oleh sebab itu pengetahuan akan bahasa sangatlah penting, entah bahasa apapun itu, sebab ketika sebuah pengetahuan akan bahasa (serta penulisannya) tidak ada, maka teramat sulit mempelajari setiap catatan catatan yang ditinggalkan dari pengguna bahasa tersebut…..
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar